BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Rasulullah
Saw adalah contoh terbaik, dalam menggerakkan dan mengelola dakwah.
Keberhasilannya dalam mengajak manusia kepada agama Allah, terhitung
spektakuler. Bagaimana tidak, hanya dalam waktu 23 tahun beliau berhasil
mengajak seluruh bangsa Arab dalam pelukan Islam, yang imbasnya secara alamiah
dari generasi ke generasi Islam telah menyebar ke seantero jagad. Jumlah
populasi muslim dunia ,kini yang mencapai kurang lebih 1.5 milyar tak lepas
dari kiprah beliau selama 23 tahun tersebut.
Bahasan di seputar keberhasilan
dakwah, tak ada rujukan yang paling pantas kecuali merujuk pada warisan sunnah
yang telah ditinggalkan manusia paling agung, yakni Muhammad Saw. Allah
berfirman :
“Serulah kepada Allah atas dasar
basyiroh, aku dan orang-orang yang mengikutiku. Maha suci Allah, aku tiada
termasuk orang-orang musyrik “ ( Yusuf ;108 )”
Beberapa
mufassir memberikan keterangan , yang dimaksud ‘ala basyiroh pada ayat diatas
adalah ‘ala sunnah atau ala ilmin , maknanya ; dakawah kepada Allah hendaklah
berdasar sunnah rasul-Nya. Perintah ini sangatlah logis, sebab telah terbukti
dalam lembar sejarah Muhammad Saw sebagai rasul terakhir benar-benar telah
berhasil dengan gemilang menjadikn Islam sebagai rahmatan lil alamin. Dan tak
berlebihan kalau kemudian seorang peneliti barat Michael Hurt, menempatkan
Muhammad Saw pada urutan pertama dari 100 tokoh dunia yang paling berpengaruh.
Fakta yang terjadi pada era
globalisai ini strategi dakwah yang diguakan para Da’i dalam menyampaikan
materi dakwahnya sama sekali kurang membuat masyarakat menjadi lebih terpesona
dengan ajaran islamnya melainkan masyarakat malah menghindarinya dan bahkan
jauh dari syari’at islam dan strategi yang dilakukan oleh Rasulullah ketika
berdakwah di Mekkah dan di Madinah.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas
maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
- Bagaimana Dakwah Rasulullah saw di Mekkah?
- Bagaimana Dakwah rasulullah saw di Madinah?
- Bagaimana dakwah Rasulullah Secara Umum (sirriyah dan jahriyyah)?
1.3 TUJUAN
Adapun beberapa tujuan dalam
pembahasan makalah ini adalah:
- Agar Dapat Mengetahui Dakwah Rasulullah saw di Mekkah.
- Agas Dapat Mengetahui Dakwah Rasulullah saw di Madinah
- Agar Dapat Mengetahui dakwah Rasulullah Secara Umum (sirriyah dan jahriyyah).
BAB II
PEMBAHASAN
1. DAKWAH DI MEKAH
A. Masyarakat Arab Jahiliyah Periode Makkah
Dalam bidang Agama, Bangsa Arab
menyimpang dari ajaran agama Tauhid. Mereka ada yang memeluk agama Watsani
(penyembah berhala), Yahudi, Nasrani, selain itu ada juga yang menyembah
malaikat, bintang seperti yang dilakukan kaum Sabi’in, matahari, bulan, dan jin
yang dilakukan oleh sebagian masyarakat di luar Mekah.
Dalam bidang sosial-politik;
Ada dua bentuk sistem politik di
dunia Arab;
1) kedaulatan politik diperintah
oleh raja, seperti Kerajaan Yaman;
2) Tatanan politik kabilah yang
menempatkan kepala masing-masing sebagai pemimpin.
-
Fanatisme golongan (kabilah), bila terjadi
peperangan antar kabilah, yang kalah akan dijadikan budak oleh kabilah yang
menang.
-
Merendahkan kedudukan perempuan
-
Kebiasaan buruk seperti berjudi, mabuk-mabukkan, berzina, mencuri, merampok dan
membunuh bukan merupakan perbuatan yang salah.
Dalam bidang ekonomi, masyarakat
Mekah menggantungkan kehidupan ekonominya pada perdagangan.
B. Sejarah dakwah Rasulullah pada Periode Makkah
1. Dakwah secara diam-diam (sembunyi-sembunyi)
Dakwah ini dilakukan setelah beliau
menerima wahyu QS. Al-Mudatstsir/75: 1-6). Nabi berdakwah kepada
keluarga terdekat dan teman-teman yang beliau yakini menerima dakwah beliau.
2. Dakwah di kalangan keluarga
Setelah turun firman Allah swt QS. Asy-Syu’arā’/26:
214
öÉRr&ur y7s?uϱtã úüÎtø%F{$# ÇËÊÍÈ
214. Dan berilah peringatan kepada
kerabat-kerabatmu yang terdekat,
beliau mengumpulkan keluarga beliau
dan mengajak mereka untuk bertauhid kepada Allah swt dan meyakini bahwa beliau
Rasul Allah. Di antara mereka ada yang masuk Islam, sebagian menolak dengan
kasar, ada pula yang menolak dengan lembut. Yang paling kasar penolakannya
adalah paman beliau sendiri yang bernama Abu Lahab.
3. Dakwah secara terang-terangan
Dakwah ini dilakukan setelah beliau
menerima perintah Allah dalam QS. Al-Hijr/15:94.
÷íyô¹$$sù $yJÎ ãtB÷sè? óÚÌôãr&ur Ç`tã tûüÏ.Îô³ßJø9$# ÇÒÍÈ
94. Maka sampaikanlah olehmu secara
terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari
orang-orang yang musyrik.
Beliau berdakwah dengan menyeru di
bukit Shafā.
Pada periode ini tokoh besar bangsa
Quraisy telah masuk Islam, yaitu Hamzah, paman beliau dan Umar bin Khattab ra.
4. Dakwah kepada berbagai suku di sekitar Makkah
Sejak tahun kesepuluh dari kenabian,
beliau berdakwah ke berbagai suku di sekitar Makkah. Di antara mereka yang bersedia
masuk Islam terdapat beberapa orang Anshar di Madinah, pada mulanya jumlah
mereka 6 orang, kemudian bertambah 12 orang dan disusul kemudian oleh 73 orang
laki-laki dan 2 orang perempuan. Mereka inilah yang meminta Rasulullah
dan para sahabatnya untuk berhijrah ke Madinah.
C. Substansi dakwah Rasulullah SAW pada periode Makkah
·
Ajakan Tauhīd (QS.Al-Ikhlāsh/112:1-4)
·
Kepercayaan terhadap kerasulan Muhammad saw.
·
Akhirat serta pembalasan (QS. Al-Qāri’ah/101:1-11)
èptãÍ$s)ø9$# ÇÊÈ $tB èptãÍ$s)ø9$# ÇËÈ !$tBur y71u÷r& $tB èptãÍ$s)ø9$# ÇÌÈ tPöqt ãbqä3t â¨$¨Y9$# ĸ#txÿø9$$2 Ï^qèZ÷6yJø9$# ÇÍÈ ãbqä3s?ur ãA$t6Éfø9$# Ç`ôgÏèø9$$2 ÂqàÿZyJø9$# ÇÎÈ $¨Br‘sù ÆtB ôMn=à)rO ¼çmãZκuqtB ÇÏÈ uqßgsù Îû 7pt±Ïã 7puÅÊ#§ ÇÐÈ $¨Br&ur ô`tB ôM¤ÿyz ¼çmãZκuqtB ÇÑÈ ¼çmBé‘sù ×ptÍr$yd ÇÒÈ !$tBur y71u÷r& $tB ÷muÏd ÇÊÉÈ î$tR 8puÏB%tn ÇÊÊÈ
1. Hari kiamat,
2. Apakah hari kiamat
itu?
3. Tahukah kamu Apakah hari kiamat
itu?
4. Pada hari itu manusia adalah
seperti anai-anai yang bertebaran,
5. Dan gunung-gunung adalah seperti
bulu yang dihambur-hamburkan.
6. Dan Adapun orang-orang yang berat
timbangan (kebaikan)nya,
7. Maka Dia berada dalam kehidupan
yang memuaskan.
8. Dan Adapun orang-orang yang
ringan timbangan (kebaikan)nya,
9. Maka tempat kembalinya adalah
neraka Hawiyah.
10. Tahukah kamu Apakah neraka
Hawiyah itu?
11. (yaitu) api yang sangat panas.
·
Kesucian jiwa, Akhlāqul Karīmah (QS.Nūĥ/68:4)
öÏÿøót ä3s9 `ÏiB öä3ÎqçRè öNä.ö½jzxsãur #n<Î) 9@y_r& K|¡B 4 ¨bÎ) @y_r& «!$# #sÎ) uä!%y` w ã¨zxsã ( öqs9 óOçFZä. cqßJn=÷ès? ÇÍÈ
4. Niscaya Allah akan mengampuni
sebagian dosa-dosamu dan menangguhkan kamu[1516] sampai kepada waktu yang
ditentukan. Sesungguhnya ketetapan Allah apabila telah datang tidak dapat
ditangguhkan, kalau kamu Mengetahui”.
[1516]
Maksudnya: memanjangkan umurmu.
· Persamaan hak manusia
·
Persatuan, menggalang persatuan sesama mukmin dan bersikap tegas
terhadap orang kafir (QS. Al-Fatĥ/48:29)
Ó£JptC ãAqߧ «!$# 4 tûïÏ%©!$#ur ÿ¼çmyètB âä!#£Ï©r& n?tã Í$¤ÿä3ø9$# âä!$uHxqâ öNæhuZ÷t ( öNßg1ts? $Yè©.â #Y£Úß tbqäótGö6t WxôÒsù z`ÏiB «!$# $ZRºuqôÊÍur ( öNèd$yJÅ Îû OÎgÏdqã_ãr ô`ÏiB ÌrOr& Ïqàf¡9$# 4 y7Ï9ºs öNßgè=sVtB Îû Ïp1uöqG9$# 4 öàSè=sVtBur Îû È@ÅgUM}$# ?íötx. ylt÷zr& ¼çmt«ôÜx© ¼çnuy$t«sù xán=øótGó$$sù 3uqtFó$$sù 4n?tã ¾ÏmÏ%qß Ü=Éf÷èã tí#§9$# xáÉóuÏ9 ãNÍkÍ5 u$¤ÿä3ø9$# 3 ytãur ª!$# tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qè=ÏJtãur ÏM»ysÎ=»¢Á9$# Nåk÷]ÏB ZotÏÿøó¨B #·ô_r&ur $JJÏàtã ÇËÒÈ
29.
Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan Dia adalah
keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. kamu
Lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya,
tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud[1406]. Demikianlah
sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, Yaitu
seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya Maka tunas itu menjadikan tanaman
itu kuat lalu menjadi besarlah Dia dan tegak Lurus di atas pokoknya; tanaman
itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati
orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan
kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka
ampunan dan pahala yang besar.
[1406] Maksudnya: pada air muka mereka
kelihatan keimanan dan kesucian hati mereka.
·
Persaudaraan, menebarkan kasih sayang dan menghindari peperangan
·
Melebur kepentingan pribadi ke dalam kepentingan umum.
D. Strategi Dakwah Rasulullah SAW pada periode Makkah (QS.An-Naĥl/16:125)
äí÷$# 4n<Î) È@Î6y y7Înu ÏpyJõ3Ïtø:$$Î ÏpsàÏãöqyJø9$#ur ÏpuZ|¡ptø:$# ( Oßgø9Ï»y_ur ÓÉL©9$$Î }Ïd ß`|¡ômr& 4 ¨bÎ) y7u uqèd ÞOn=ôãr& `yJÎ ¨@|Ê `tã ¾Ï&Î#Î6y ( uqèdur ÞOn=ôãr& tûïÏtGôgßJø9$$Î ÇÊËÎÈ
125. Serulah (manusia) kepada jalan
Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan
cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa
yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang
mendapat petunjuk.
[845] Hikmah:
ialah Perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang hak
dengan yang bathil.
·
Sembunyi-sembunyi /rahasia
·
Terang-terangan
·
Keteladanan
·
Ĥikmah
·
Mau’idhah Ĥasanah
·
Mujādalah
·
Tabsyīr dan Tandzīr
·
Targhīb dan Tarhīb
·
Al-Wa’du dan Al-Wa’īd
E. Bentuk-bentuk Keberhasilan Dakwah Rasulullah saw. Di
Makkah
·
Keimanan dan Akidah
·
Akhlak
·
Persamaan Hak
·
Terbentuknya masyarakat muslim (ummat)
·
Terbentuknya solideritas di antara mereka
2. DAKWAH DI MADINAH
A. Masyarakat yang dihadapi Rasulullah pada periode Madinah
Masyarakat di Madinah ada tiga
kelompok masyarakat, yaitu:
1. Kaum muslimin yang setia kepada Nabi saw. Yang meliputi 2
kelompok, yaitu: 1) Anshar (penduduk asli Madinah, yang terdiri dari dua suku
Aus dan Khajraj; 2) Muhajirin (kaum muslimin yang hijrah ke Madinah);
2. Kelompok musyrik, yang kebanyakan tidak membenci Islam dan
banyak yang akhirnya berpaling ke Islam.
3. Kelompok Yahudi (komunitas pertama yang menetap di Yatsrib
sejak abad pertama Masehi) yang telah berbaur dengan orang Arab, namun tetap
fanatik dengan ajarannya (yang kebanyakan berbau magis dan pagan)
B. Sejarah dakwah Rasulullah pada periode Madinah
Tahapan dakwah Rasulullah saw
periode Madinah setidaknya ada 3 tahapan, yaitu:
1. Masa
Rintangan (dimulai
dari awal tahun Hijriyah hingga disepakatinya perjanjian Hudaibiyah, tahun 6 H)
2. Masa
Perdamaian, dengan
para pemimpin paganisme (hingga Fathu Makkah pada bulan Ramadhan 8 H)
3. Masa
Kemenangan, masa
disaat manusia berbondong-bondong masuk Islam (hingga wafatnya Nabi saw.)
C. Substansi dakwah dakwah Rasulullah SAW pada periode
Madinah
·
Mendirikan pemerintahan & masyarakat Islam
·
Menerapkan hukum-hukum Islam sec. Kāffah
·
Menyebarkan Islam ke seluruh penjuru dunia
·
Konsolidasi & pengembangan daulah Islam
D. Strategi dakwah dakwah Rasulullah SAW pada periode
Madinah
·
Dakwah dengan Mendirikan Masjid
·
Dakwah dengan membangun pola persaudaraan.
·
Dakwah dengan Perjanjian & Bai’at
-
Perjanjian antar Kaum Muhajirin dan Anshar
- Perjanjian
dengan kaum Yahudi dan Nashrani
- Perjanjian
Hudaibiyah
·
Dakwah dengan Peperangan
·
Dakwah dengan Korespondensi & Utusan dgn Raja-raja
·
Dakwah dengan Penerapan Sendi-sendi Hukum Islam dari segi Politik, Ekonomi dan
social kemasyarakatan
·
Dakwah dengan Akhlāqul Karimah dalam Kehidupan Sehari-hari.
E. Bentuk-bentuk Keberhasilan Dakwah Rasulullah saw. Di
Madinah
·
pranata sosial ekonomi
·
pranata politik dan pemerintahan
·
pranata militer
F. Rahasia Keberhasilan Dakwah Rasulullah saw.
1.
Adanya konsistensi Nabi saw dengan kode etik dakwah
2.
Adanya keteladanan (uswah, qudwah) yang beliau berikan kepada para sahabat.
G. Konsistensi dengan Kode Etik Dakwah
1.
Tidak memisahkan antara ucapan dan perbuatan (QS. Al-Baqarah/2:44,
Ash-Shaff/:2-3)
2.
Tidak mencerca sesembahan lawan (non muslim) (QS. Al-An’Ām/3:108)
3.
Tidak melakukan kompromi dalam masalah agama (QS. Al-Kāfirūn:1-6)
4.
Tidak memungut imbalan (QS. Sabā:47, Asy-Syu’arā’:109, 127, 145, 164, 180; dan
surat Hūd:29 dan 51)
5.
Tidak melakukan diskriminasi sosial (QS. ‘Abasa:1-2; Al-An’ām:52 dan
Al-Kahf:28)
6.
Tidak mengawani pelaku maksiat (QS. Al-Maidah:78-79)
7.
Tidak menyampaikan ha-hal yang tidak diketahui (QS. Al-Isrā’:36)
3. STRATEGI DAKWAH RASULULLAH SAW
SECARA UMUM
Rasulullah
Saw adalah contoh terbaik, dalam menggerakkan dan mengelola dakwah.
Keberhasilannya dalam mengajak manusia kepada agama Allah, terhitung
spektakuler. Bagaimana tidak, hanya dalam waktu 23 tahun beliau berhasil
mengajak seluruh bangsa Arab dalam pelukan Islam, yang imbasnya secara alamiah
dari generasi ke generasi Islam telah menyebar ke seantero jagad. Jumlah populasi
muslim dunia ,kini yang mencapai kurang lebih 1.5 milyar tak lepas dari kiprah
beliau selama 23 tahun tersebut.
Bahasan di seputar keberhasilan
dakwah, tak ada rujukan yang paling pantas kecuali merujuk pada warisan sunnah
yang telah ditinggalkan manusia paling agung, yakni Muhammad Saw. Allah
berfirman :
“Serulah kepada Allah atas dasar
basyiroh, aku dan orang-orang yang mengikutiku. Maha suci Allah, aku tiada
termasuk orang-orang musyrik “ ( Yusuf ;108 )”
Beberapa
mufassir memberikan keterangan , yang dimaksud ‘ala basyiroh pada ayat diatas
adalah ‘ala sunnah atau ala ilmin , maknanya ; dakawah kepada Allah hendaklah
berdasar sunnah rasul-Nya. Perintah ini sangatlah logis, sebab telah terbukti
dalam lembar sejarah Muhammad Saw sebagai rasul terakhir benar-benar telah
berhasil dengan gemilang menjadikn Islam sebagai rahmatan lil alamin. Dan tak
berlebihan kalau kemudian seorang peneliti barat Michael Hurt, menempatkan
Muhammad Saw pada urutan pertama dari 100 tokoh dunia yang paling berpengaruh.
Pada season ini, akan disajikan
secara garis besar bagaimana rasulullah Saw dalam meletakkan strategi dakwah,
hingga pengaruhnya semakin meluas sepanjang zaman.
A. Fase
Dakwah Rasulullah.
Dalam catatan para sejarawan,
disepakati fase dakwah rasulullah secara global ada dua tahapan, dakwah
sirriyah dan dakwah jahriyyah. Dakwah sirriyah dijalaninya selama kurang
lebih 3 tahun di awal masa kenabian, sementara dakwah jahriyyah diawali setelah
Allah memerintahkan beliau dengan turunnya surat Al-Hijr ayat ; 92.
Keberhasilan
dakwah rasulullah yang paling menonjol pada masa dakwah sirriyah, dapat
diringkas ada 3 strategi penting dan sangat mendasar , antara lain ;
a). Dakwah
dengan cara rekruitment ( ad-da’wah ‘alal isthifa’ ).
Dari sekian banyak masyarakat
quraisy, yang dibidik pertama rasulullah pada masa ini meliputi ; dari kalangan
wanita istrinya sendiri Khadijah, dari kalangan remaja Ali bin Abi Thalib, dan
dari kalangan pemuka dan tokoh masyarakat adalah Abu Bakar As-shidiq. Ketiga
tokoh ini , memang menjdi titik strategis dalam menentukan perjalanan dakwah
rasulullah berikutnya, terutama peran Khadijah yang mendukung total dakwah
beliau dengan pertaruhan total seluruh harta dan jiwanya, dan peran Abu Bakar
yang mampu melebarkan dakwah ke kalangan para elit quraisy. Menurut keterangan
seorang sejarawan yang bernama Ibnu Ishak, masuk Islamnya Abu Bakar ( Ibnu
Qohafah ) tak lama kemudian berhasil digandeng pemuka-pemuka quraisy ke dalam
barisan dakwah rasulullah, antara lain ; Utsman bin Affan, Abdurrahman bin Auf,
Zubair bin Awwam , Saad bin Abi Waqas dan Thalhah bin Ubaidillah. Keenam
sahabat inilah yang memiliki peran penting dalam membentuk generasi
assabiquunal awwalun ( generasi pertama Islam ).
b), Dakwah
dengan memberdayakan kaum wanita.
wanita di masa awal dakwah terus diberdayakan
oleh rasulullah, karena kaum wanita sesungguhnya memiliki kekuatan dahsyat,
bila ini diperdayakan untuk gerakan dakawah akan menghasilkan hasil yang sangat
pesat. Pada konteks ini, yang menjadi titik sentral adalah peran Khadijah yang
berhasil mendidik putri-putri Rasulullah , mendukung dakwah beliau. Peran kedua
dijalankan oleh Asma binti Abu Bakar , yang menjadi pahlawan pada perjalanan
hijrah beliau ke Madinah. Dari kedua wanita iilah secara bertahap wanita-wanita
terkemuka quraisy , masuk Islam diantaranya bibi Rasulullah dari jalur
bapaknya.
c), Dakwah
difokuskan pada pembinaan aqidah.
Pembinaan aqidah pada masa awal
risalah difokuskan di rumah salah seorang sahabat yang bernama Arqom bin Abil
Arqom, di pinggiran kota Makkah. Inilah tempat pendadaran dan penggemblengan
sejumlah sahabat utama rasulullah. Di rumah ini pulalah Umar bin Khattab
diislamkan Rasulullah. Di rumah ini pullalah sahabat Mus’ab bin Umair dididik
rasulullah, yang nantinya sahabat ini dipercaya rasullah membuka dakwah di kota
Yastrib.
Kemudian
pada fase dakwah jahriyyah, point-point penting yang mendorong keberhasilan
dakwah rasulullah,antara lain ;
a). Dakwah
kepada kerabat ( da’watul aqrobin ).
Media pertemuan-pertemuan keluarga
dijadikan sarana rasulullah untuk mengajak kaum kerabatnya yang tergolong kelas
pemimpin di mata masyarakat quraisy. Pada masa ini , berhasil direkrut dua
paman rasulullah yang menjadi pembela dakwah beliau , pertama Abu Thalib ,
meski belum mau menerima ajaran Islam , namun inilah palang pintu utama
rasulullah dalam menghadapi intimidasi kaum quraisy. Kedua , Hamzah bin Abdul
Mutholib, selain telah menerima ajaran Islam , beliau inilah yang menjadi
palang pintu kedua rasulullah dalam menghadapi intimidasi dari Abu Jahl dan Abu
Lahab. Ketokohan Hamzah bin Abdul Mutholib dari sisi keparajuritan di mata
masyarakat quraisy, jelas memperkuat posisi dakwah rasul di Makkah saat itu.
b). Dakwah
dengan menggunakan media umum ( dakwah ‘ammah ).
Media –media umum yang bisa
dipergunakan untuk dakwah tak luput dari perhatian rasulullah dalam menegakkan
dakwah risalah. Pada masa ini yang perlu digaris bawahi adalah dipergunakannya
momentum haji oleh rasulullah untuk dakwah, hingga berhasil bergabung dalam
barisan dakwah beliau 12 orang dari suku Aus dan Khazroj dari Madinah pada
musim haji. Pada musim haji berikutnya , 12 orang ini membawa 70 orang dari
Madinah yang bersedia masuk Islam dan setia membela rasul dalam perjuangan
dakwahnya. Peristiwa inilah yang dikenal dalam sejarah dengan sebutan Ba’aitul
aqobah pertama dan Ba’aitul aqobah kedua.
c). Dakwah dengan tulisan ( surat )
Rasulullah tidak meninggalkan peran
dunia tulis menulis dalam dakwahnya, meskipun beliau ditakdirkan sebagai
seorarng yang buta huruf, lewat parea sahabatnya beliau menggunakan tulisan
untuk menjangkau sasaran dakwah yang sangat jauh. Seperti beliau mengirim surat
kepada para raja, untuk diajak beriman kepada Allah. Diantaranya yang berhasil
masuk Islam adalah raja Najasi di Habasyah ( Ethiophia – Afrika ), yang dalam
perjalanan dakwah Islam raja Najasyi kontribusinya tidak kecil. Kegiatan tulis
menulis inilah yang dikemudian hari dikembangkan oleh para sahabat beliau dan
para tabi’in untuk menyebarkan dakwah Islam ke seluruh pelosok dunia. Bahkan di
kalangan sahabat dan tabi’in, hampir semua ulama meninggalkan karya yang bisa
dibaca dan diwriskan pada generasi berikutnya.
Itulah beberapa point-point penting yang bisa disajikan dalam makalah inii, tentunya tak mungkin kita bahas semua strategi dakwah rasulullah pada kesempatan ini, karena terbatasnya waktu dan kesempatan. Namun yang paling penting bagaimana kita bisa meneladani strategi dakwah beliau , di era abad informasi ini, guna terus menggelorakan dakwah Islam di muka bumi ini.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dakwah
Rasulullah saw di Mekkah pada awalnya secara sembunyi-sembunyi dan kemudian
setelah banyak orang-orang quraisy yang masuk islam maka dakwah Rasulullah saw
mulai terang-terangan yang di pelopori melalui Umar bin Khattab r.a.
Strategi
dakwah Rasulullah saw pada periode Mekkah ini ialah sebagai berikut:
· Sembunyi-sembunyi /rahasia
· Terang-terangan
· Keteladanan
· Ĥikmah
· Mau’idhah Ĥasanah
· Mujādalah
· Tabsyīr
dan Tandzīr
· Targhīb
dan Tarhīb
· Al-Wa’du
dan Al-Wa’īd
Strategi
dakwah dakwah Rasulullah SAW pada periode Madinah
· Dakwah dengan Mendirikan Masjid
· Dakwah dengan membangun pola persaudaraan.
· Dakwah dengan Perjanjian & Bai’at
· Perjanjian antar Kaum Muhajirin dan Anshar
· Perjanjian dengan kaum Yahudi dan Nashrani
· Perjanjian Hudaibiyah
· Dakwah dengan Peperangan
· Dakwah dengan Korespondensi & Utusan dgn Raja-raja
· Dakwah dengan Penerapan Sendi-sendi Hukum Islam dari segi
Politik, Ekonomi dan social kemasyarakatan
· Dakwah dengan Akhlāqul Karimah dalam Kehidupan
Sehari-hari.
Strategi
dakwah secara sembunyi (sirriyyah):
· Dakwah dengan cara rekruitment ( ad-da’wah ‘alal isthifa’ ).
· Dakwah dengan memberdayakan kaum
wanita.
· Dakwah difokuskan pada pembinaan aqidah.
Strategi
dakwah secara terang-terangan (jahriyyah):
· Dakwah kepada kerabat ( da’watul aqrobin ).
· Dakwah dengan menggunakan media umum ( dakwah ‘ammah ).
· Dakwah dengan tulisan ( surat )
B. SARAN
Alhamdulillah
berkat rahmat dan hidayah Allah swt kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Strategi dakwah Rasulullah saw” ini dengan sekemampuan kami. Semoga
para pembaca dapat mengambil hikmah dari makalah yang kami tulis ini. Namun
kami selaku penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak
kekurangan yang harus segera diperbaiki. Maka dari itu kami meminta kepada
pembaca untuk menganalisis kembali makalah kami serta menambahkan hal-hal yang
kurang dan memberikan saran dan kritik yang membangun agar dalam pembuatan
makalah kedepnnya kami bisa lebih berhati serta memiliki banyak pengalaman dari
pembaca.
BAB III
PENUTUP
C. KESIMPULAN
Dakwah
Rasulullah saw di Mekkah pada awalnya secara sembunyi-sembunyi dan kemudian
setelah banyak orang-orang quraisy yang masuk islam maka dakwah Rasulullah saw
mulai terang-terangan yang di pelopori melalui Umar bin Khattab r.a.
Strategi
dakwah Rasulullah saw pada periode Mekkah ini ialah sebagai berikut:
· Sembunyi-sembunyi /rahasia
· Terang-terangan
· Keteladanan
· Ĥikmah
· Mau’idhah Ĥasanah
· Mujādalah
· Tabsyīr
dan Tandzīr
· Targhīb
dan Tarhīb
· Al-Wa’du
dan Al-Wa’īd
Strategi
dakwah dakwah Rasulullah SAW pada periode Madinah
· Dakwah dengan Mendirikan Masjid
· Dakwah dengan membangun pola persaudaraan.
· Dakwah dengan Perjanjian & Bai’at
· Perjanjian antar Kaum Muhajirin dan Anshar
· Perjanjian dengan kaum Yahudi dan Nashrani
· Perjanjian Hudaibiyah
· Dakwah dengan Peperangan
· Dakwah dengan Korespondensi & Utusan dgn Raja-raja
· Dakwah dengan Penerapan Sendi-sendi Hukum Islam dari segi
Politik, Ekonomi dan social kemasyarakatan
· Dakwah dengan Akhlāqul Karimah dalam Kehidupan
Sehari-hari.
Strategi
dakwah secara sembunyi (sirriyyah):
· Dakwah dengan cara rekruitment ( ad-da’wah ‘alal isthifa’ ).
· Dakwah dengan memberdayakan kaum
wanita.
· Dakwah difokuskan pada pembinaan aqidah.
Strategi
dakwah secara terang-terangan (jahriyyah):
· Dakwah kepada kerabat ( da’watul aqrobin ).
· Dakwah dengan menggunakan media umum ( dakwah ‘ammah ).
· Dakwah dengan tulisan ( surat )
D. SARAN
Alhamdulillah
berkat rahmat dan hidayah Allah swt kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Strategi dakwah Rasulullah saw” ini dengan sekemampuan kami. Semoga
para pembaca dapat mengambil hikmah dari makalah yang kami tulis ini. Namun
kami selaku penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak kekurangan
yang harus segera diperbaiki. Maka dari itu kami meminta kepada pembaca untuk
menganalisis kembali makalah kami serta menambahkan hal-hal yang kurang dan
memberikan saran dan kritik yang membangun agar dalam pembuatan makalah
kedepnnya kami bisa lebih berhati serta memiliki banyak pengalaman dari
pembaca.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
· Al-Qur’an
dan Terjemah
· Syamsuri,
2006, Pendidikan Agama Islam Untuk Kelas X, Edisi KTSP, Jakarta:
Penerbit Erlangga.
· Wahyu
Ilahi, 2007, Pengantar Sejarah Dakwah, Jakarta: Kencana.
· M. Hamid,
1997, Mutiara Kisah 25 Nabi & Rasul Dalam Al-Qur’an, Surabaya: CV.
Karya Utama
· Dan
beberpa sumber lain yang relevan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar